Senin, 15 Juni 2009

Ayam Betutu Men Tempeh


Gilimanuk, gerbang keluar masuk dari litas Jawa-Bali. Pelabuhan, Museum Purbakala dan jarak yang sangat dekat dengan Taman Nasional Bali barat.Masih tersisa beberapa oleh-oleh dari Gilimanuk, yak Wisata Kuliner apalagi kalau bukan itu.

NASI PECEL PASAR GILIMANUK
Untuk sarapan ada warung nasi pecel yang terkenal di Pasar Gilimanuk. Kerabat di sana mengajakku untuk membeli sarapan untuk kerabat dari Denpasar yang belum tiba. Sebelum upacara ngaben sudah tentu membutuhkan energi yaitu sarapan.


Ibu Ini sudah berjualan Pecel di pasar sejak aku masih kecil, dan ibu ini adalah generasi yang kedua setelah Almarhum Ibunya tiada.


Konon, bumbu pecel ini sudah sampai ke Arab, karena ada sanak keluarganya yang berwirausaha disana. Sebuah kebanggaan tersendiri bagi Ibu penjual pecel ini.



AYAM BETUTU MEN TEMPEH

Kakakku di Denpasar titip dibelikan Ayam Betutu Men Tempeh, Ayam Betutu Legendaris dari gilimanuk, bahkan umur warungnya lebih tua dari umurku sekitar 29 tahun.


Lokasi warung berada di tempat tertinggi di Terminal Lama Gilimanuk, jika melewati jalan raya menuju Pelabuhan bisa melewati tangga ini menuju terminal lama.


Yak inilah warung yang dulu masih berdinding bedeg, sekarang sudah berubah menjadi bangunan permanen dan berganti nama Rumah Makan Ayam Betutu men tempeh.


Wow, view Gunung Baluran di pulau Jawa terlihat dari rumah makan ini, menyenangkan.



Begitu masuk, aku sudah disambut oleh foto almarhum Men Tempeh yang tersenyum manis, dan bisa dilihat di atas foto imitasi cabe, aku pikir ini adalah nyawa dari masakan Men Tempeh yaitu "Super Pedas".




Aku membeli 2 porsi Ayam Betutu, satu porsi seharga Rp. 55.000


Berisi satu betutu ayam kampung dibungkus daun pisang, hmmm...wangi...



Dan pelengkapnya adalah Kacang muda goreng garing, Sambal matah, Kaldu dari ayam betutu dan Nyawa dari masakan Men Tempeh adalah Sambal Men Tempeh yang super pedas.

Kenapa bisa terkenal, padahal mahal, ayamnya kecil?
Jawabannya adalah, Formula resep turun temurun yang amat rahasia, menggunakan bahan seperti Minyak Kelapa asli dan Terasi no satu. Dan ayam yang dimasak memiliki umur tertentu untuk memaksimalkan rasa.

Kalo makanan lezat, mahal pun ga pa-pa kan?


Yak Sipp.....

6 komentar:

SELAMET MULYONO mengatakan...

Aku warga gilimanuk asli lho
bicara kuliner gilimanuk memang menarik.apalagi bututu mentempehnya.emmm...mantap.
tapi mengenai nasi pecel gilimanuk,kayaknya ada infomasi yang salah..!
Nasi pecel gilimanuk aslinya dari madiun.dahulu orang pertama penjual nasi pecel di pasar gilimanuk adalah seorang yang bernama mbah gudel.orangnya hingga saat ini masih ada lho.tapi udah tua banget.Di akui memang pecel buatanya.beda dengan pecel umumnya.rasanya yang khas membuat lidah selalu ketagihan.dan penerus usaha nasi pecelnya saat ini namanya bu welas.kalau kita masuk pasar gilimanuk cari nasi pecel bu welas,pastilah semua orang tau.resep yang di turunkan ke bu welas,membuat pecinta nasi pecel selalu siap antri setiap pagi.bahkan tak jarang orang yang berlibur ke bali singgah untuk membeli sambalnya untuk di bawa pulang ke daerahnya.

serdadoedapoer mengatakan...

Thanks banget atas Infonya Bro

Unknown mengatakan...

Dear Reta
salam kenal, senang sekali membaca blogmu, segeer n memberi banyak info berharga :)
nama saya Ping, shio anjing juga lho, skr tinggal di jkt, aslinya ptk.. Thanks ya atas sharingnya

serdadoedapoer mengatakan...

Terima kasih sudah berkunjung...:)

wisata kuliner bali mengatakan...

Wah bener mantep deh .. sampe di bela belain saya pada waktu itu makan ayam betutu men tempeh pagi2 .. :D

serdadoedapoer mengatakan...

Two Thumbs Up!

Ayo wisata kuliner bali perkenalkan juga masakan khas bali yang benar2 lezat di pulau Bali :-D