Jadwal minggu adalah untuk ménclok ke pasar ikan kedonganan, kali ini aku tidak akan beli ikan Snapper melainkan ikan Kerapu.
Karena resep menyesuaikan dengan tipe Ikan
• Snapper = enak untuk ikan bakar atau ikan goreng, ini karena daging ikan sangat lembut dan mudah hancur. Tampilan oke, warna merah dan abu-abu(tapi lebih enak Snapper yang abu-abu) 1Kg Rp.28,000
• Kerapu = Cocok sekali untuk dibuat Sop, karena tekstur daging Kenyal Tampilan oww...mengerikan, hitam dan berbintik2 aneh...mirip tokek... tapi dari segi rasa....lebih Lezat dibandingkan Snapper, tapi berhati-hatilah dengan bagian mulut, terlalu banyak gerigi seperti Piranha. 1Kg Rp.20,000
Oke Resep Sop Kepala Ikan ini, adalah resep turun temurun dari GungKak Nik, sebenarnya resep bumbu untuk Sop Rajungan. Tapi Bumbu ini fleksibel untuk diterapkan pada masakan laut yang berkuah. RESEP SOP KEPALA IKAN
Bahan Utama: - 3 Kepala Ikan - 3 daun jeruk - 2 serai memarkan - 3 daun salam - 400 ml santan kental - 100 ml air - 1.5 sdm garam - 1/2 sdm gula - 1 tomat, potong 8 - 1 sdm lada hitam, haluskan - 2 sdm minyak goreng Bumbu halus: - 1/2 jempol jahe - 1/2 jempol laos - 1/2 kelingking kencur - 1/2 kelingking kunyit - 10 biji kemiri - 1/3 sdt pala - 2 Tabia Bun* - 8 bw putih - 2 cabe besar
Bahan Tambahan: - 1 ikat kemangi, bersihkan ambil daunnya saja - bawang goreng
*TABIA BUN, aku ga tahu apa bahasa Indonesianya, tapi di Bali bahan ini sama seperti cabe dengan aroma khas
YOK MASAK!!!
1. Rajang bumbu, dan bisa dihaluskan dengan blender untuk mudahnya.
2. Tumis bumbu halus hingga harum, tambahkan serai, daun salam, daun jeruk, lada hitam, gula, garam dan santan kental aduk terus selama 10 menit hingga mendidih.
3 Tambahkan air , lalu aduk sebentar masukan kepala ikan masak hingga ikan matang, lalu masukan tomat (tomat untuk memberikan cita rasa segar pada kuah Sop) masak selama 2 menit, angkat.
4. Semasih Sop panas masukan 1/2 ikat daun kemangi, aduk rata hingga kemangi layu, ini untuk memberikan wangi pada sop.
5. Sajikan dalam mangkuk, dengan taburan daun kemangi segar dan bawang goreng renyah, dan nikmati sop kepala ikan yang wangi dan segar yang menggelitik lidah.
Masakan ikan yang paling gampang adalah sarden, ini adalah menu favorit di rumah. biasanya beli sarden kalengan, tapi berhubung ada tongkol muda yang rasanya lebih manis aku buat bumbu sendiri, yang sudah pasti sangat sederhana sekali dalam pembuatannya.
RESEP SARDEN
Bahan: - 3 ekor tongkol muda, sudah dikukus - 8 bw merah, rajang - 3 bw putih, rajang - 1/4 kelingking laos, memarkan - 1/2 sdt terasi - 1/2 paprika, rajang - 1 tomat, potong dadu - 1 tomat, haluskan dengan blender untuk pasta - 10 cabe rawit utuh, warna selang-seling hijau dan merah - 1 sdt garam - 1/2 sdt gula - 100 ml air - 2 sdm minyak, untuk menumis
Yok MASAK!
1. Bersihkan Ikan, hilangkan kepala dan isi perut, lalu goreng setengah kering, sisihkan.
2. Tumis bumbu (kecuali terasi) hingga harum,
tambahkan 100 ml air, Tomat pasta, gula, garam dan terasi
3. masukan ikan, masak hingga air menyusut separuhnya
4. Makan dengan nasi dan telur rebus, umm yummy...
Bubuh Mengguh, Bubuh(bubur) yang asli dari daerah Tejakula & Bon Dalem Kab.Buleleng, Rasanya yang pedas dan berbumbu, Yummy..... yang jelas Lebih Uenaak daripada menu buburku waktu sakit tipuslah...hehehe....(sampe trauma makan bubur)
Aku mencicipi bubur ini waktu aku berlibur bersama seorang Bibi O yang menikah dengan Om W yang berasal dari Sambirenteng, dan suguhan waktu itu adalah bubur mengguh dan sambal hitam dari bawang merah yang sangat lezat.
Sambirenteng adalah daerah surga Jambu Mété, unik karena posisi perbukitan sangat dengat dengan pantai berkerikil oval dan halus, dan posisi jalan utama berada di antara Perbukitan dengan Pantai, terus terang kalo disana bawaannya laperr...habis udara sejuk...
Kalo malam tiba, masing2 keluarga di kampung tersebut akan menggelar meja di depan rumahnya, lalu mereka akan berjualan santapan malam termasuk Mengguh, tipat cantok, Rujak, Nasi Mie bumbu bali, hasil dari kebun dan sebagainya.
Seperti perputaran uang di kampung itu saja karena masing2 keluarga berjualan sesuai dengan ciri khas masakan mereka, mayoritas pembeli adalah orang kampung itu juga, tapi ada juga orang luar kampung datang untuk berbelanja disana.
Tepatnya Wisata Kuliner Malam Hari alias Pasar Senggol, pokoke asyik aku suka karena hawa pedesaan yang kental, berdagang dengan penerangan lilin dan lampu teplok, dan sudah pasti masak dengan Kayu bakar juga.
Oke, sudah cukup ceritanya, ntar aku Hunting Photo kesana deh...